Kalimat ini dituliskan oleh St Madeleine Sophie Barat dalam konstitusi RSCJ tahun 1815, dan masih dihidupi oleh RSCJ 200 tahun kemudian. Doa adalah dasar dari kehidupan sehari hari, misi, relasi kita dengan orang lain, dan kepedulian kita terhadap orang lain dan dunia.
Konstitusi #19
“Dalam injil melalui sabdaNya, sikapNya, relasiNya dengan orang -orang, caraNya berelasi dengan semua ciptaan, kita menemukan HatiNya, yang seluruhNya diberikan kepada Bapa dan kepada semua orang.”
Konstitusi #20
Dalam doa kita datang kepadaNya dengan segala sesuatu yang menyentuh kehidupan kita, dengan penderitaan dan harapan umat manusia. Kita belajar berada dalam keheningan dan kemiskinan hati di hadapanNya. Dalam pemberian diri kita yang bebas, kita belajar memuji dan tinggal dalam cinta kasihNya.
Secara Konkret, RSCJ memusatkan hidup mereka dalam doa pribadi, Ekaristi, dengan mempelajari Kitab Suci, dengan membaca dan merenungkannya, dan melakukan pemeriksaan hati setiap hari. Komunitas berdoa bersama setiap hari, refleksi bersama atas hidup mereka dan membagikan hidup dan Tuhan pada satu sama lain dalam doa komunitas.
Konstitusi #4
Oleh Kharisma kita, maka kita dibaktikan untuk MEMULIAKAN HATI YESUS: kita menjawab panggilan- Nya untuk menemukan dan mengungkapkan cinta kasih-Nya, membiarkan diri kita diubah oleh Roh-Nya, agar kita dapat hidup bersatu dan serupa dengan- Nya, dan memancarkan cinta kasih Hati-Nya sendiri, melalui cinta kasih dan pengabdian kita.
Konstitusi #5
Melalui Ekaristi kita memasuki misteri Hati Yesus yang tertusuk tombak. Dalam hidup kita sehari hari, dalam ekaristi kita merayakan wafat dan kebangkitanNya, yang didalamnya terletak pusat penderitaan serta harapan umat manusia. Melalui Ekaristi kita ditarik dalam penyerahan diri Yesus kepada BapaNya bagi kehidupan dunia, dan dipersatukan dalam tubuhNya
Sebagai religious yang kontemplatif aktif, para suster Hati Kudus Yesus berakar dalam doa dengan misi menemukan dan memperlihatkan cinta Tuhan. Spiritualitas dan misi RSCJ selalu didasari oleh KASIH.
Sumber spiritualitas RSCJ berada di Hati Yesus yang terbuka: Terbuka berarti Ia pernah terluka, namun juga hati Nya menyambut dan menerima…. Juga terbuka, sehingga kasih yang tak terhingga, yang lembut dan penuh belas kasih dapat mengalir.
RSCJ dipanggil untuk bersatu dan selaras dengan Hati Yesus, yang mana melalui doa dan refleksi, kita dipanggil untuk memasuki perasaan dan sikap Hati Yesus sendiri; untuk belajar dari Dia dan menemukan hatiNya, yang diberikan sepenuhnya pada Allah dan orang banyak, dan membuat keinginanNya menjadi keinginan kita sendiri.. Titik tolak kita dalah injil, namun, kita juga belajar untuk merenungkan hatiNya dalam diri orang, situasi, dan peristiwa di sekitar kita. Dalam doa kita datang kepadaNya dengan segala sesuatu yang menyentuh hidup kita dengan penderitaan dan harapan umat manusia ( Konstitusi 20)
Hati Yesus yang tertusuk tombak membuka keberadaan kita terhadap kedalaman Allah dan terhadap derita umat manusia (Konstitusi No. 8). Oleh karena itu, kita belajar untuk menemukan cinta Tuhan, misi kita dalah memperlihatkan kasih Yesus, dalam semua tantangan hidup, khususnya di tempat dan situasi yang paling membutuhkan kasih, kelembutan dan pengampunan.
Kakak laki laki dan pembimbing Sophie Barat adalah seorang Jesuit. Ini berarti dari awal, kami menjadi bagian dari keluarga Jesuit, melihat Tuhan yang hadir dan aktif dalam kehidupan kita dan kehidupan dunia, dan melakukan segala sesuatu demi kemuliaan Tuhan.